Abstract:
Kedelai merupakan komoditas unggulan Indonesia setelah padi dan jagung, namun produktifitas kedelai di Indonesia masih rendah. Salah satu faktor penyebab rendahnya produksi kedelai adalah penyakit layu yang disebabkan cendawan Sclerotium rolfsii. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas Trichoderma dalam mengendalikan penyakit layu Sclerotium. Penelitian ini dilaksanakan di kampung Sidey Makmur (SP 11) kabupaten Manokwari. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor, yang diulang 3 kali. Faktor petama adalah dosis Trichoderma, terdiri dari T0 (tanpa Trichoderma), T1 (1 kali Trichoderma) dan T2 (2 kali Trichoderma). Faktor kedua adalah varietas kedelai, terdiri dari V1 (varietas Burangrang), V2 (Grobogan), V3 (Dena 1), V4 (Anjasmoro) dan V5 (Detam 1). Hasil penelitian menujukkan bahwa varietas Dena 1 atau tanpa Trichoderma mampu menghambat perkembangan penyakit layu Sclerotium. Varietas Dena 1 dan perlakuan Trichoderma 2 kali mampu menghasilkan berat biji terbaik. Pemberian 2 kali Trichoderma mampu menghasilkan berat biji terbaik perpetak. Pemberian Trichoderma 2 kali efektif menekan perkembangan penyakit layu Sclerotium. Varietas Dena 1 mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap penyakit Sclerotium.