DSpace Repository

Kajian Etnobotani Pemanfaatan Jenis-Jenis Pohon oleh Etnik Kuri di Kabupaten Teluk Wondama

Show simple item record

dc.contributor.author Simson Samberi, Soetjipto Moeljono, Jonni Marwa
dc.date.accessioned 2023-04-14T12:44:06Z
dc.date.available 2023-04-14T12:44:06Z
dc.date.issued 2019-06-06
dc.identifier.issn 2622-6545
dc.identifier.uri http://repository.unipa.ac.id:8080/xmlui/handle/123456789/1190
dc.description.abstract Etnik Kuri adalah salah satu suku terbesar di Kabupaten Teluk Wondama yang sekarang menjadi kelompok minoritas padahal dahulu mereka memiliki hutan yang sangat luas dan tingkat peradaban yang tertata baik. Pengetahuan lokal etnik Kuri yang diturunkan ke generasi berikutnya tidak berlagsung dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyak ditemukan masyarakat yang tidak lagi memanfaatkan fungsi hutan secara utuh. Pemanfaatan Pohon oleh Masyarakat Etnik Kuri di Kabupaten Teluk Wondama dilakukan pada 3 kampung Wombu, Werianggi dan Dusner. Kampung Wombu Distrik Naekere terdapat 75 jenis, Kampung Werianggi Distrik Nikiwar terdapat 62 jenis, Kampung Dusner Distrik Kuri Wamesa terdapat 45 jenis. Terdapat 9 (sembilan) bentuk pemanfaatan pohon oleh masyarakat etnik Kuri di kampung Wombu, Werianggi dan Dusner yaitu: bahan bangunan/rumah, perabot rumah, makanan, obat, magis, kerajinan dan kesenian, ekonomi, adat dan perkakas berburu/transpotasi. Rata –rata bentuk pemanfaatan terbanyak untuk kebutuhan perkakas/berburu 25,33 jenis pohon. Pohon yang paling banyak gunakan yaitu; Pohon Matoa (pometia sp) , Genemo (Gnetum gnemon), langsat (lansium domestucum) dan Albisia (paraseriantes falcataria). Kesamaan jenis ditentukan menggunakan Indeks Kesamaan komunitas Jaccard, hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan jenis pohon di ketiga kampung, Wombu- Dusner 16,4%, Wombu- Werianggi 8,62%, Dusner-Werianggi 58,51%. Bagian dari pohon yang yang dimanfaatkan adalah akar, batang, kulit, getah, buah dan daun. Bagian yang banyak di manfaatkan oleh Etnik Kuri di tiga lokasi adalah batang yaitu 49 jenis pohon untuk kampung Wombu, 36 jenis di kampung Werianggi dan 35 jenis di kampung Dusner. Pengetahuan masyarakat dikelompokkan dalam dua generasi muda (15-25) tahun dan generasi tua (60 tahun keatas) dan lokasi penelitian. data penelitian diuangkap dengan skala berjenjang mulai dari pernah mendengar, pernah melihat dan pernah menggunakan hasil penelitian menunjukkan pernah mendengar 36,35 dan pernah melihat 40,83 masuk kategori cukup, pernah menggunakan 29,36 masuk kategori sedikit. Perbedaan pengetahuan antara generasi dilakukan dengan uji-U. Hasil penelitian menunjukkan pada kampung Wombu tidak terdapat perbedaan pengetahuan antara kelompok muda dan tua. Pada kampung Werianggi dan Dusner terdapat perbedaan pengetahuan antara usia tua dan muda. Kearifan lokal etnik Kuri sebagai bentuk konservasi berupa nilai religius dan nilai sosial, adanya aturan adat yang mengikat seperti sasi dan tempat pamali harus di pertahankan dan merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah, LSM dan masyarakatsehingga ketersediaan jenis yang mempunyai nilai ekonomi bagi masyarakat etnik Kuri selalu tersedia. en_US
dc.publisher Program Pasca Sarjana Universitas Papua en_US
dc.relation.ispartofseries 2;2
dc.subject Etnobotani, Pemanfaatan pohon, Etnik Kuri, Pengetahuan lokal, Jenis pohon, Kearifan lokal, Konservasi en_US
dc.title Kajian Etnobotani Pemanfaatan Jenis-Jenis Pohon oleh Etnik Kuri di Kabupaten Teluk Wondama en_US
dc.type Article en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account