Abstract:
Proses transisi menuju pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dilaksanakan bertahap. Setelah diresmikannya Pembangunan Rendah Karbon (PRK) Indonesia di tingkat nasional pada Oktober 2018, proses selanjutnya adalah menerjemahkan isu PRK di tingkat sub-nasional, tak terkecuali di Provinsi Papua Barat. Sebagai salah satu wilayah dengan luas hutan terbesar di Indonesia, provinsi Papua Barat memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian kawasan hutan dan ekosistem di dalamnya. Pada kontribusi daerah, sektor pertanian (termasuk kehutanan dan perikanan) berkontribusi terhadap 45% penyerapan tenaga kerja lokal atau sebesar 160.000 pekerja, dengan kontribusi terhadap perekonomian daerah menduduki peringkat keempat dari total PDRB yakni sebesar 7,8 milyar rupiah (BPS Provinsi Papua Barat, 2017). Manajemen pertanian yang tidak berkelanjutan dapat mengakibatkan berkurangnya hutan berharga yang dapat berakibat terhadap menurunnya pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan lapangan pekerjaan. Capacity building ‘Melacak dan Memperkuat Aksi Iklim’ (TASCA) di Papua Barat dilakukan untuk meresmikan inisiasi penyelenggaraan TASCA. Diseminasi program TASCA ini diharapkan dapat mendorong keterlibatan berbagai stakeholder lokal yang bergerak di isu iklim untuk bekerja sama dan berpartisipasi dalam mewujudkan pembangunan hijau di Papua Barat