Abstract:
Secara umum, keberadaan ruang terbuka hijau sebagai salah satu elemen dalam tata ruang kota sangat lemah dan potensinya berkurang karena tidak memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Salah satu fungsi ruang terbuka hijau adalah untuk perbaikan iklim mikro, menjadikan ruang terbuka hijau sebagai lug kota untuk membantu pembentukan iklim yang sejuk dan nyaman di sekitarnya. Kenyamanan ini ditentukan oleh saling ketergantungan antara faktor-faktor suhu udara, kelembaban udara, cahaya dan pergerakan angin. Vegetasi dapat meningkatkan kualitas iklim lokal atau mengurangi suhu yang disebut fungsi perbaikan iklim-mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mendesain ulang tipologi ruang terbuka hijau untuk membuat resolusi hijau dengan konversi karbon sebagai pendamping untuk perubahan lanskap yang terjadi sebagai akibat dari pembangunan berkelanjutan. Penelitian dilakukan di daerah perkotaan di Provinsi Papua Barat dengan lima kasus dipilih secara purposive. Mengacu pada Kementerian Pekerjaan Umum No. 5 tahun 2008 dan beberapa referensi terkait, hasil penelitian (riset eksplorasi kualitatif) menunjukkan bahwa 3 dari 5 kasus belum memenuhi tipologi ideal Ruang Terbuka Hijau, sementara dua kasus lainnya telah memenuhi tipologi ideal untuk fungsi ekologis, tetapi tetap membutuhkan bahan final. Redesain Ruang Terbuka Hijau yang telah dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi ekologis dengan memegang aspek ekologis sebagai hal prioritas untuk dipertimbangkan juga. Untuk itu hal tersebut dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk merencanakan perbaikan atau peningkatan di masa depan.