Abstract:
Ibukota Kabupaten Boven Digoel di masa mendatang akan semakin tergantung kepada pasokan bahan pangan dari wilayah-wilayah sekitar, terutama dari Mindiptana. Jumlah penduduk Kabupaten Boven Digoel seluruhnya adalah 66.209 jiwa (BPS, 2018). Corak usahatani masyarakat pada umumnya subsisten, sehingga kebutuhan pangannya masih belum belum mencukupi. Sebagai ilustrasi, usahatani padi pada lahan irigasi atau padi sawah hanya 48 hektar, sedangkan padi ladang pada lahan non irigasi seluas 140 hektar saja. Jika setiap hektar secara rata-rata menghasilkan 7 kwintal gabah (700 kg) dengan proses penyusutan menjadi gabah berkurang 30%, maka produksi beras per hektar sebesar 490 kg. Total produksi beras untuk 1 kali musim tanam di seluruh wilayah Kabupaten Boven Digoel diperkirakan mencapai 92.120 kg atau 92 ton. Itu berarti dalam setahun produksi beras di Boven Digoel mencapai 184,24 ton. Menurut BPS dari hasil Seminar Nasional menunjukkan bahwa konsumsi beras per kapita per tahun sebesar 139 kg, maka kebutuhan beras untuk seluruh Kabupaten Boven Digoel dalam setahun mencapai 9.203.051 kg. Produksi beras lokal hanya dapat memenuhi 2 persen dari total kebutuhan, sedangkan 98 persen lagi harus dipasok dari luar Boven Digoel. Situasi tersebut belum termasuk pemenuhan kebutuhan protein, vitamin, dan pangan lainnya yang cukup besar. Sebagai daerah yang baru dibuka, kekeliruan dalam perencanaan kawasan bisa berdampak pada ketersediaan pangan di masa mendatang, sehingga perlu untuk menentukan peruntukan maupun strategi hubungan antar kawasan. Penentuan Kota Satelit Mindiptana sebagai salah satu basis agribisnis yang menunjang kebutuhan Kota Tanah Merah sebagai ibukota kabupaten harus didesain dengan baik sejak dini, sebelum tekanan penduduk dan migrasi mengorbankan lahan-lahan produktif. Penyusunan Grand Design Pertanian di Wilayah Kota Satelit Mindiptana merupakan upaya penataan sejak dini agar terjadi pembangunan yang komprehensif, terarah, serta berkesinambungan. Tujuan dari penyusunan Grand Design selain menjadikan Satelit Mindiptana sebagai pusat agribisnis, juga menjadi dokumen pengarah (blue print) bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) di Boven Digoel untuk mengambil peran yang selaras dan efisien guna mewujudkan ketahanan pangan bagi seluruh Kabupaten Boven Digoel di masa mendatang.