Abstract:
Indonesia terutama Papua Barat yang merupakan daerah endemik malaria hingga saat ini masih menghadapi malaria sebagai masalah kesehatan. Malaria merupakan salah satu penyebab kematian ibu hamil, anak-anak dan balita yang dapat menurunkan produktifitas tenaga kerja. Bila tidak segera diobati, Ibu hamil yang terjangkit malaria dapat mengalami komplikasi yang memengaruhi ibu dan janin yang dikandungannya. Pada daerah endemis malaria sering dianggap sebagai penyakit yang biasa sehingga menyebabkan perbedaan pola pikir masyarakat dalam mencari pengobatan untuk malaria. Belum terdapat penelitian sebelumnya di Papua Barat mengenai pengetahuan dan sikap tentang malaria dengan perilaku ibu hamil untuk mencari pengobatan malaria dalam kehamilan. Penelitian dilakukan di tiga PKM di Kabupaten Sorong kepada 81 responden denga desain cross sectional study menggunakan consecutive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu menggunakan kuesioner. Hasil yang diperoleh yaitu proporsi perilaku swamedikasi didapatkan rendah, tingkat pengetahuan yang sedang dan sikap yang tinggi di ibu hamil. Namun hasil uji analisis didapatkan tidak bermakna antara tingkat pengetahuan dan perilaku swamedikasi maupun tingkat sikap dan perilaku (p>0,05). Namun pengetahuan dan sikap yang baik dapat mencegah ibu hamil melakukan swamedikasi. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku swamedikasi. Peningkatan pengetahuan malaria dapat dilakukan untuk membantu ibu hamil lebih memahami malaria, serta skrining malaria pada ibu hamil dilakukan lebih giat guna mencegah ibu hamil melakukan swamedikasi.