Abstract:
Tulisan ini bertujuan mengungkap sebagaian dari proses demokrasi, yakni
noken dipandang sebagai sebuah konstruksi kontekstual yang terkini dalam
membangun prinsip-prinsip kesetaraan dan keberpihakan yang sesuai dengan cita cita demokrasi. Noken secara kreatif, inisiatif, dan imajinatif menjadi alat legitimasi
baru rakyat Papua dalam sistem penyelenggaraan pemerintah pada Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Selain sebagai sistem media demokrasi (noken
demokrasi), noken juga dikonstuksikan sebagai media perdamaian dalam proses
aktor yang berkonflik (noken dialog).
Eksplorasi Noken Demokrasi Papua melalui paradigma kritis sebagai
bentuk ungkapan pembebasan, emansipatoris, dan pencerahan serta dianalisis
melalui perspektif Critical Discourse Analysis (CDA). Eksplorasi noken demokrasi
ini diharapkan untuk melakukan konstruksi refleksif terhadap ruang pengalaman
demokrasi rakyat Papua yang tumbuh dan berkembang dalam kerangka Negara
Kesatua Republik Indonesia.
Tulisan ini memfokuskan pada upaya pengungkapan “Noken Demokrasi:
Sistem, Negosiasi, dan Transformasi Keindonesiaan di Papua”. Untuk sajian
analisisnya, fakta budaya dan politik demokrasi yang menjadi bagian dari tradisi
dapat dikonstruksikan atas tiga bagian, yakni (1) Sistem Noken Demokrasi, (2)
Negosiasi Noken Demokrasi, dan (3) Transformasi Keindonesiaan dalam Format
Papua