Abstract:
Dewasa ini hutan lindung sedang menjadi perhatian berkaitan dengan peluang pengembangan ketahanan pangan
(food estate) nasional yang bisa diterapkan pada selain hutan produksi. Penelitian ini bertujuan membuat skenario
pengembangan ekowisata pada hutan Lindung Wosi Rendani (HLWR). Penelitian dilakukan melalui observasi dan
wawancara, dan dianalisis dengan model community based ecotourism development (CBED). Hasil penelitian
menunjukan adanya potensi daya tarik wisata seperti flora, sumber daya air yang melimpah dan goa. Namun demikian, ancamannya adalah kelerengan agak curam dengan karakteristik tanah kurang baik untuk pertanian semusim. Masyarakat mempunyai persepsi dan sikap positif yang dominan dan mau menerima pengembangan ekowisata. Beberapa skenario pengembangan ekowisata yang dapat dilakukan di HLWR agar tetap berfungsi sebagai hutan lindung antara lain kampung wisata buah, wisata goa terbatas, tandon air komunal dan wisata air terjun terbatas. Dengan dibuat kampung wisata buah, lahan tidur menjadi lebih produktif, sehingga ke depan Manokwari dapat menjadi penghasil buah yang berasal dari HLWR. Pengembangan wisata alami goa dan air terjun diharapkan pengangguran masyarakat lokal menjadi berkurang, serta pendapatan meningkat sehingga mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan layak. Pembuatan tendon air untuk menampung sumberdaya air yang melimpah berarti masyarakat sekitar HLWR ikut menjaga, melindungi dan mempertahankan kelestarian hutan lindung, karena terdapat hubungan timbal balik jika menjaga hutan maka tersedia air