Abstract:
Nyanyian Angsa karya W.S. Rendra merupakan contoh sastra humanis yang mengisahkan dehumanisasi di tanah air. Nyanyian Angsa adalah salah satu karya terbaik Rendra dari sejumlah karya bertema kemanusiaan.
Penampilan profesi pastor, dokter, mucikari mewakili kelompok penguasa, atasan dengan bawahannya, jemaat, pasien, dan pelacur (Maria Zaitun) sebagai objek atau ordinat hanyalah contoh bahwa masalah kemanusiaan umumnya dialami oleh rakyat kecil. Tulisan ini bertujuan
menggambarkan masalah kemanusiaan (dehumanisasi) yang terdapat di dalam Nyanyian Angsa dan mengungkapkan pemikiran humanisasi sebagai langkah preventif.
Teori rujukan adalah humanisme dan hermeneutika. Dehumanisasi dalam Nyanyian Angsa direpresentasikan melalui ketidakadilan, tenggang rasa, tidak menghormati dan menghargai, serta tidak berbelas kasih.
Secara umum, nilai humanisasi yang ingin disampaikan melalui puisi ini adalah untuk dapat memanusiakan orang lain, kita hendaknya mampu memanusiakan diri sendiri terlebih dahulu. Nilai lainnya adalah orientasi hidup materialistis dapat menyuburkan dehumanisasi dan melemahkan atau bahkan menenggelamkan nilai-nilai insani (humanisasi).