dc.description.abstract |
Ubijalar (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu sumber makanan pokok yang penting sebagai pengganti padi bagi masyarakat suku Mee, ubijalar digunakan sebagai makanan pokok manusia dan pakan ternak. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kearifan lokal masyarakat tentang budidaya dan pemanfaatan ubijalar serta pengaruh program pemerintah terhadap teknik budidaya ubijalar yang dilakukan masyarakat. Penelitian dirancang dengan menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei dan observasi lapang. Penentuan responden menggunakan purposive sampling. Dari hasil penelitian diketahui bahwa aspek-aspek teknik budidaya ubijalar yang memiliki nilai kearifan lokal adalah: a) Penyiapan bahan tanam: tidak mengambil stek dari tempat lain tetapi dari tempat tertentu dengan tujuan menjaga kemurnian aksesi yang mereka budidaya (konservasi), b) Pengolahan tanah: tanah yang diolah oleh responden dilakukan secara minimal untuk mengurangi kerusakan sifat fisik tanah, c) Pembuatan bedengan: arah bedengan mayoritas memanjang utara ke selatan, d) Pemupukan: pupuk yang digunakan berasal dari hasil pembabatan yang berupa rumput dan daun-daun, e) Pembuatan saluran drainase; drainase dibuat cukup dalam agar dapat menampung air dalam jumlah banyak sehingga lahan tidak tergenang karena curah hujan yang tinggi dan f) Pengendalian hama dan penyakit: dilakukan tanpa menggunakan pestisida, g) Panen: dilakukan secara bergilir disesuaikan dengan umur tanaman dengan tujuan menjamin ketersediaan pangan. Belum adanya diversifikasi pemanfaatan ubijalar oleh masyarakat yang dapat meningkatkan nilai tambahnya. Saat ini pemanfaatannya hanya terbatas yaitu dibakar, direbus dan digoreng serta untuk pakan ternak. Tahapan teknik budidaya yang dilakukan oleh masyarakat sesuai program pemerintah hanya sebesar 27,28% sedangkan tahapan yang dilakukan secara tradisional sebesar 72,72% |
en_US |