Abstract:
Sumberdaya pesisir dan lautan telah dikelola melalui pengaturan kolaboratif antara masyarakat, pemerintah dan masyarakat sipil. Bagaimanapun, pengatuarn kolaboratif dari manajemen pesisir merupakan akumulasi dari kegiatan yang berjasil dan gagal. Jadi, kolaborasi antara pemangku kepentingan menjadi sangat penting dalam menata sumberdaya pesisir. Tata kelola pemanfaatan zona pemanfaatan tradisional (ZPT) dilakukan melalui pemahaman dan manipulasi dari sistem yamg rumit tentang komponen sumberdaya manusia dan pesisir. Kelompok dengan divergensi kepentingan dan keahlian dapat bekerjasama melalui mekanisme manajemen kolaboratif dalam rangka pembangunan berkelanjutan ZPT. Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) sebagai lembaga pemerintah membangun proses manajemen kolaborasi dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan dan berpengaruh. Pertukaran Informasi dan diskusi dengan berbagai pihak akan membangun kapasitas lembaga dan berkontribusi bagi struktur manajemen kolaboratif, implementasi rencana pengelolaan, kebikakan dan koordinasi dalam manajemen ZPT. Manajemen kolaboratif diwujudkan dalam mengoptimalkan aspek lingkungan, sosial, ekonomi, tujuan lembaga, dan strategi pengelolaan