Abstract:
Tanaman pala memiliki keragaman dan kegunaan yang luas seperti biji, fuli, daging buah, daun, dan kulit yang dimanfaatkan sebagai bahan baku: obat-obatan, kosmetik, aneka minuman, dan makanan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis kegiatan agribinis pala dari sub sistem hulu, sub sistem on-farm, sub sistem hilir, dan sub sistem jasa penunjang serta mengkaji sejauh mana strategi pengembangan pala sebagai faktor pendukung yang berkaitan dengan kebijakan (regulasi) di Kabupaten Kaimana maupun Provinsi Papua Barat. Lokasi penelitian di kampung Agerwara dan kampong Wanoma Distrik Teluk Arguni Bawah Kabupaten Kaimana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan strategi penelitian studi kasus. Sampel penelitian berasal dari 5 sumber yakni Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kaimana, Kepala BAPPEDA Kabupaten Kaimana, Kepala Dinas Perindakop Kabupaten Kaimana, Petani di kampung Agerwara dan Wanoma Distrik Teluk Arguni Bawah, dan pedangang pengumpul pala. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data dari setiap fokus penelitian berupa data kualitatif dianalisis dengan menggunakan interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pengembangan agribisnis pala pada sub sistem hulu dilokasi penelitian meliputi penyediaan bibit pala yang dilakukan oleh petani maupun instansi teknis. Kelembagaan yang berfungsi sebagai penyalur sarana produksi berupa bibit, pupuk, peralatan, dan pestisida belum tersedia di kedua kampung penelitian. Kegiatan agribisnis pala pada subsistem on-farm meliputi kegiatan pembukaan lahan, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit tidak dilakukan oleh petani maupun mendapat petunjuk teknis dari PPL. Kegiatan panen dilakukan pada musim panen pala setiap enam bulan yang di kenal dengan Musim Pala Timur dan Barat. Kegiatan agribisnis pala pada sub sistem hilir meliputi pengolahan biji dan fuli yang dilakukan secara sederhana dengan menjemur di panas matahari dan menggunakan pemanasan asap kayu bakar di atas asaran. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh petani ke pedagang pengumpul di kampung Mandiwa dan kampong Tanggaromi. Selanjutnya pedagang pengumpul mendistribusikan ke gudang penampung di kota Kaimana dan mengekspor ke Surabaya. Kegiatan agribisnis pala di kampong Agerwara dan Wanoma Distrik Teluk Arguni Bawah pada sub sistem jasa penunjang masih terbatas meliputi kegiatan sarana tataniaga, perbankan/perkreditan, pendidikan dan penyuluhan, penelitian, infrastruktur agribisnis, koperasi agribisnis, Badan Usaha Milik Daerah, swasta, transportasi, dan kebijakan pemerintah