Abstract:
Minyak buah merah bersifat sangat sensitif terhadap oksigen, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan stabilitasnya yaitu melalui teknologi mikroenkapsulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik mutu mikroenkapsulat minyak buah merah dengan perbandingan konsentrasi bahan pengemulsi (tween 80 dan CMC) dan bahan pelapis (maltodekstrin, gum arab dan gelatin). Formulasi emulsi minyak buah merah yang akan dienkapsulasi menggunakan minyak buah merah hasil degumming 11%, campuran bahan pengemulsi dan penstabil (maltodekstrin, gum arab, gelatin, tween 80 dan CMC) 22% dan air 67%. Bahan-bahan emulsi dihomogenisasi dan dikeringkan menggunakan spray dryer. Parameter yang diamati meliputi warna, kekentalan dan stabilitas emulsi, serta sifat fisikokimia (rendemen, warna, kelarutan, kadar air dan kadar lemak) dan komponen aktif (total karotenoid dan retensi karotenoid) mikrokapsul buah merah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi bahan pengemulsi dan pelapis mempengaruhi kualitas mikroenkapsulat minyak buah merah yang dihasilkan. Formula F4 dan F5 adalah mikroenkapsulat minyak buah merah yang paling stabil dengan komposisi minyak buah merah hasil degumming (11%), maltodekstrin (18%), gum arab (1,8-2,6%), gelatin (0,9-1,3), CMC 0,4% dan tween 80 0,4-0,9%. Karakteristik mikroenkapsulat minyak buah merah (F4 dan F5) yaitu warna oranye tua, rendemen 29-30%, kadar lemak 24-25%, total karotenoid 108-111 ppm, retensi karotenoid 47-48%, dan kelarutan 73-80%.