Abstract:
Penerimaan keluarga nelayan Kabupaten Kaimana saat ini hanya mampu memenuhi kebutuhan mendasar (sandang dan pangan). Keterbatasan ekonoml terlihat pada ketidakmampuan dalam mengakses kegiatan ekonomi pasar yang mengutungkan dan modal
usaha, dan secara sosial terbatas dalam mengakses pendidikan, kesehatan, informasi, transportasi dan rendahnya partisipasi dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan mengetahui status sosial, kondisi ekonomi, persepsi dan partisipasi rumahtangga nelayan dalam pengembangan kegiatan perikanan dan kelautan. Rancangan acak bertapis berdasarkan kondisi geografis pemukiman nelayan dan kelompok teknologi penangkapan yang digunakan. Hasil penelitian memperlihatkan tingkat kesejahteraan yang digambarkan dengan Nilai tukar nelayan berbeda berdasarkan kelompok alat tangkap. Penelitian ini mempelihatkan pula bahwa semua kelompok jenis alat tangkap dapat dikembangkan, dan akan memberikan manfaat ekonomiyang positif berdasarkan kriteria B/C ratio (>1), internalrate of return (lRR) diatas 10% dan nef present value (NPV) bernilai positif. Hasil tersebut menjelaskan bahwa pilihan menanamkan investasi di sektor perikanan tangkap secara ekonomi menguntungkan, namun demikian skala usaha perlu ditingkatkan untuk memperoleh manfaat ekonomi yang optimal. Hal lain yang terungkap adalah adanya disparitas antara nelayan pemilik dan nelayan buruh berdasarkan kelompok alat tangkap. Juga, nelayan yang bertempat tinggal di pulau-pulau kecil menggunakan alat penangkapan yang lebih baik dari aspek jumlah dan disain alat tangkap dibanding dengan nelayan bermukim di dalam di teluk. Penerapan diversifikasi mata pencaharian dan aktivitas ekonomi ganda merupakan prioritas kebijakan dalam meningkatkan kegiatan ekonomi, disamping pengembangan klaster kegiatan ekonomi berdasarkan kondisi geografis.