Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan dan kebijakan lembaga terkait dalam pengelolaan sumber daya pesisir Teluk Doreri, mengetahui isu-isu dan permasalahan dalam pengelolaan sumber daya Teluk Doreri, serta mengevaluasi keberlanjutan pengelolaan sumber daya perairan Teluk Doreri. Metode deskriptif digunakan untuk menjabarkan kondisi lingkungan di wilayah penelitian dan analisis data dengan modeling berupa teknik Rapid Appraisal for Fisheries. Teknik Rapfishi menunjukan bahwa pemerintah Kabupaten Manokwari telah memberi perhatian besar terhadap pengelolaan wilayah pesisir khususnya di wilayah teluk, namun kebijakan penataan ruang kawasan pesisir belum disusun dalam bentuk peraturan daerah meski wacana ini sudah disosialisasikan sejak tahun 2007. Ditinjau dari keberlanjutan pengelolaan, memperlihatkan dimensi teknologi dan kelembagaan berada pada selang nilai 25-50% atau kurang berkelanjutan, sedangkan dimensi ekologi 71,47% dan sosial ekonomi 63,22% atau antara 50-75% dan dikategorikan cukup berkelanjutan. Hasil analisis multi dimension scaling atau MDS berdasarkan atribut 34 komponen keberlanjutan dari 4 dimensi, yaitu ekologi, sosial, ekonomi, teknologi dan kelembagaan diperoleh 56,34% yang berarti bahwa kegiatan pengelolaan kawasan Teluk Doreri masih berada dalam kondisi cukup berkelanjutan.