Abstract:
Pembangunan pertanian di Papua berkembang seiring waktu. Petani lokal Papua sebagian besar masih mempraktekkan sistem pertanian subsisten. Meskipun pada beberapa kesempatan petani telah menggunakan teknologi dalam usahataninya. Subsistensi dalam pertanian ini dipengaruhi karena aspirasi yang terbatas, karena petani pada umumnya memproduksi hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan sesaatnya,
Luas wilayah dan juga kepadatan penduduk yang rendah menjadi salah satu faktor penyebab petani lokal masih banyak yang melakukan pertanian secara ekstraktif, dengan menerapkan sistem perladangan berpindah pada wilayah-wilayah tertentu. Dilain pihak, sejalan dengan masuknya inovasi dari luar dan berkembangnya teknologi informasi, maka sistem pertanian di Papua saat ini juga mulai berkembang. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan mekanisasi pertanian oleh petani asli Papua pada budidaya padi sawah yang diperkenalkan melalui program transmigrasi petani dari wilayah Jawa, Sumatera dan Bali.
Walaupun pembangunan pertanian di Papua menunjukkan kemajuan, namun permasalahan dalam bidang pertanian masih dirasakan. Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian merupakan permasalahan yang dihadapi dalam semua bidang pembangunan. Hal ini didasari oleh rendahnya Indeks Pembangunan Manusia, yang merupakan konstruksi dari angka harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan angka harapan hidup. Jika hal ini diperbaiki, maka pembangunan pertanian di Papua bisa berjalan dengan baik.