Abstract:
PT Freeport Indonesia (PTFI) adalah perusahaan penambangan tembaga, emas, dan perak yang beroperasi di Kabupaten Mimika, Papua. Dalam proses pengolahan bijih diperoleh konsentrasi yang mengandung 3-4% emas, perak dan tembaga sedangkan sisanya sebesar 96-97% berupa tailing. Beberapa bakteri memiliki kemampuan mengakumulasi tembaga yang memungkinkan untuk digunakan sebagai agen bioremediasi ekosistem yang tercemar tembaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri resisten tembaga, Sampel tailing diambil dari beberapa titik aliran pembuangan tailing area PTFI dan isolasi bakteri pada medium salt base solution (SBS) dengan penambahan CuSO4 berbagai konsentrasi. Seleksi bakteri resisten tembaga untuk mengetahui batas minimum konsentrasi (Minimum Inhibitory Concentration/MIC) CuSO4 yang menghambat pertumbuhan setiap isolasi. Hasil isolasi yang diperoleh sebanyak 89 isolat. Seleksi pertumbuhan pada konsentrasi 100 mg/L CuSO4 diperoleh 43 isolat, 22 isolat pada konsentrasi 200 mg/L, 10 isolat pada konsentrasi CuSO4 300 mg/L, 4 isolat pada konsentrasi 400 mg/L dan 2 isolat mampu tumbuh sampai pada konsentrasi 500 mg/L. Kemampuan isolat C38 dan C40 yang mampu tumbuh sampai konsentrasi 500 mg/L, diduga karena bakteri tersebut sudah memiliki kemampuan mengembangkan mekanisme resistensi untuk bertahan dalam lingkungan dengan konsentrasi tembaga yang tinggi. Hasil identifikasi dengan menggunakan API 20 NE dan API 50 CHB, isolate C38 miripdengan bacillus cereus, isolat C40 miripdengan bacillus subtilis, isolat C43 mirip dengan Lysinibacillus fusiformis dan isolasi C53 mirip dengan pseudomonas aeruginosa.
