Abstract:
Bakteri yang mampu tumbuh pada lingkungan tercemar logam berat cenderung membentuk biofilm. Biofilm terdiri dari berbagai kelompok bakteri yang tumbuh bersama mikroba lain yang diselubungi matriks polimer ekstraseluler (EPS) dan melekat pada permukaan materi organik maupun anorganik. Empat isolat bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah bakteri resisten tembaga yang diisolasi dari tailing PT Freeport Indonesia, Timika, Papua. Pada penelitian ini dilakukan seleksi materi penempelan biofilm berupa materi organik maupun anorganik untuk memperoleh materi penempelan yang optimal untuk pertumbuhan biofilm. Masing- masing isolat diinokulasikan ke dalam medium LB yang mengandung 100 mg/L CuSO4. Material uji digantung pada tutup erlenmeyer, diinkubasi pada shaker inkubator dengan kecepatan 100 rpm, selama 2 minggu pada suhu ruang. Aktivitas pembentukan biofilm diamati setiap minggu sekali berdasarkan penempelan biofilm pada material yang diamati di bawah mikroskop. Pembentukan massa biofilm diukur dengan cara menimbang material penempelan sebelum dan sesudah penempelan biofilm. Empat isolat dapat tumbuh dengan baik pada batu kali, kayu, plastik LLDPE dan plastik PET namun penempelan biofilm lebih stabil pada potongan kayu dan batu kali. Pseudomonas aeuruginosa strain C53 menunjukkan kemampuan paling tinggi dalam pembentukan biofilm kemudian diikuti Bacillus cereus strain C38, Lycinibacillus fusiformis strain C40 dan Bacillus subtilis strain C43.