Abstract:
Salah satu jenis tanaman yang dijadikan sebagai obat tradisional adalah tumbuhan Lavetar (W. biflora) yang di manfaatkan oleh masyarakat Biak sebagai obat untuk mengobati penyakit diabetes. Penemuan sumber penghambat α-glukosidase sangat bermanfaat dalam upaya pengembangan obat herbal yang lebih efektif bagi penderita diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas anti diabetes fraksi metanol dan fraksi kloroform daun Lavetar dengan metode aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase serta menentukan kandungan senyawa aktif dengan menggunakan GCMS. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa senyawa aktif pada fraksi metanol adalah flavonoid dan tannin sedangkan fraksi kloro form mengandung senyawa flavonoid, tannin, dan saponin. Uji aktivitas penghambatan enzim α-glukosida sefraksi kloro form tergolong lemah sedangkan fraksi metanol tergolong sangat lemah dengan nila inilai IC50 masing – masing sebesar 112,562 µg/mL dan 211,151 µg/mL. Hasil Interpretasi spektra FTIR dan skrining fitokimia menunjukkan bahwa gugus fungsi utama adalah flavanoid. Hasil analisis dengan GC-MS menunjukkan bahwa pada fraksi metanol terdapat 84 puncak senyawa dengan senyawa dominan yaitu 1-Heptatriacotanol (m/z = 190) dan fraksikloroformter dapat 102 puncak senyawa dengan senyawa dominan yaitu cyclopropanebutanoic acid,2-[[2-[[2-[(2- pentylcyclopropyl)methyl]cyclopropyl]metyl]-,metyl ester (m/z = 270).