DSpace Repository

Studi Ekologi Duyung (Dugong dugon) dan Interaksi dengan Ekosistem Padang Lamun di Pulau Roswar, Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Kabupaten Teluk Wondama

Show simple item record

dc.contributor.author Yuanike Kaber
dc.date.accessioned 2023-04-30T13:24:03Z
dc.date.available 2023-04-30T13:24:03Z
dc.date.issued 2023-04-20
dc.identifier.uri http://repository.unipa.ac.id:8080/xmlui/handle/123456789/1881
dc.description.abstract Studi Ekologi Duyung (Dugong dugon) dan Interaksi dengan Ekosistem Padang Lamun di Pulau Roswar, Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Kabupaten Teluk Wondama telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi ekosistem padang lamun dengan duyung, yang berada di Pulau Roswar, Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Kabupaten Teluk Wondama. Pengumpulan data yang dilakukan meliputi kondisi bioekologi ekosistem padang lamun, pemantauan kehadiran biota melalui kemunculan dan kehadiran satwa dan jejak makan (feeding grazing). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa jenis lamun yang dikonsumsi oleh duyung di Pulau Roswar yaitu lamun Thalasia hemprichii dan Syringodium isoetifolium. Kehadiran duyung pada beberapa lokasi pengamatan dapat diketahui berdasarkan bekas feeding grazing, dan terdapat daun lamun yang terapung pada permukaan perairan di lokasi pengamatan. Berdasarkan hasil pemantauan terhadap kemunculan satwa diketahui bahwa lokasi kemunculan duyung di Pulau Roswar dapat dijumpai di pesisir pantai Siedi, Manggararasi dan perairan di depan kampung Saref. Satwa ini biasanya muncul pada pagi hari pada jam 07.00 sd. 09.00 WIT sesuai dengan waktu terjadinya pasang surut air laut. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 4 (empat) jenis lamun pada 3 stasiun pengamatan yaitu : Syringodium isoetifolium, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, dan Halophila ovalis. Jumlah individu jenis lamun yang paling banyak dijumpai adalah Syringodium isoetifolium, sedangkan jumlah individu jenis lamun yang paling sedikit ditemukan pada lokasi penelitian adalah lamun Hallophila minor. Pada ketiga stasiun pengamtan menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman (H) menunjukkan komunitas biota tidak stabil, engan nilai mencapai (0.803), (0.973) dan (1.054). Indeks kemerataan (e) menunjukkan kisaran yang mendekati 1, sehingga kemerataan lamun antar spesies relative merata, dengan nilai mencapai (0,731), (0,885) dan (0,760). Indeks Dominansi (C) menunjukkan bahwa tidak terdapat spesies yang dominan dimana struktur komunitas pada 3 stasiun pengamatan yang diamati adalah stabil, dengan nilai mencapai (0.511). (0.408) dan (0.391). en_US
dc.title Studi Ekologi Duyung (Dugong dugon) dan Interaksi dengan Ekosistem Padang Lamun di Pulau Roswar, Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Kabupaten Teluk Wondama en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account