Abstract:
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April dan September 2016 di Selat Dampier Raja Ampat. Pengambilan data ikan karang dengan metode UVC (Underwater Visual Census) dan garis transek sepanjang 70 m dengan lebar pengamatan 5 m. Pengamatan dilakukan pada satu kedalaman berkisar antara 5 – 7 m. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 13578 individu yang termasuk dalam 95 jenis dan terdiri dari 13 famili. Nilai indeks keragaman jenis ikan karang target pada kedua kedalaman berkisar pada 0,364 - 3,561 dan nilai indeks keseragaman berkisar pada 0,048≤E≤2,701. Nilai indeks dominansi berkisar pada 0,086 - 0,943 dengan nilai indeks kekayaan spesies berkisar pada 0,128 - 6,817. Nilai indeks keanekaragaman jenis (H) karang keras pada kedua kedalaman tergolong produktif sampai sangat produktif dengan nilai 0,76–1,39. Nilai keanekaragaman jenis menunjukkan status keanekaragaman jenis karang keras yang sedang atau moderat (1≤H≤2). Nilai kemerataan menunjukkan kondisi komunitas karang yang stabil (0,75≤ E ≤1,50). Nilai indeks dominansi diperoleh nilai berkisar dari 0,05 - 0,25. Berdasarkan interaksi ekologis kondisi terumbu karang dan ikan karang, hasil analisis multivariat (klaster analisis) menunjukkan 5 (lima) partisi terbaik yaitu Stasiun 2 (St. 2) (FB-3 m), St. 5 (CK-3 m), St. 8 (Pulau Dayan-3 m), St.9 (Tanjung Raspapir-3 m) dan St. 2 (FB-6 m). Kelompok yang stabil adalah klaster 1, yaitu St. 7 (P. Wai pada kedalaman 3 dan 6 m) dan St. 9 (Tj. Raspapir-6 m). Pengelolaan ikan karang yang optimal dan lestari dapat diimplemetasikan melalui: perijinan, regulasi dan kebijakan perikanan melalui pajak dan pengaturan kuota, pengendalian stok dan pengukuhan hak perikaan tradisional.