Abstract:
Budidaya udang membutuhkan air dalam jumlah yang sangat banyak dengan persyaratan kualitas air yang sangat baik. Namun di sisi lain, ketersediaan air dengan kualitas sangat baik semakin sulit ditemukan. Oleh karena itu, pengolahan air limbah budidaya udang (ALBU) adalah hal yang harus dilakukan. Teknologi yang murah, mudah dan efektif dalam pengendalian ALBU adalah lahan basah buatan dan fitoremediasi. Fitoremediasi menggunakan tanaman untuk mengeliminasi cemaran dalam air limbah. Rumput akar wangi (C. zizanioides, L) berpotensi digunakan sebagai tanaman remediasi, karena akar wangi mempunyai kemampuan penyerapan N dan P yang tinggi. Tujuan utama penelitian ini adalah melihat kemampuan fitoremediasi rumput akar wangi untuk air limbah asal budidaya udang vaname. Rumput akar wangi yang ditanam di dalam lahan basah buatan (LBB) digunakan sebagai media fitoremediasi
untuk air limbah asal budidaya udang vaname. LBB yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dengan konstruksi bambu berlapis plastik dari bahan vinyl/sintetis semi plastik. Bahan vinyl bersifat kedap air. Tipe LBB yang digunakan adalah lahan basah buatan tipe aliran air permukaan (AAP) atau dikenal dengan sistem flow water surface (FWS). Material (tanah media) yang digunakan harus poros, sehingga pori-pori media bisa ditumbuhi mikroba yang berfungsi sebagai pengurai (dengan proses ammonifikasi, nitrifikasi dan denitrifikasi). Media yang digunakan dalam penelitian adalah pasir-koral (sirtu). Permeabilitas sirtu diestimasi sebesar 2,57x10-4 m/detik atau setara dengan 22,22 m/hari. Ini menunjukkan bahwa penggunaan sirtu sebagai media tanam dan media tumbuh mikroba sudah memadai. LBB-AAP rumput akar wangi pada kondisi mesohaline (salinitas antara 5 – 18%) memiliki kemampuan penghilangan yang sedang untuk nitrogen (NH4+ dan NO3-), yaitu masing-masing sebesar 48% dan 69%, tetapi cukup rendah untuk fosfat, yaitu sebesar 16%. Di sisi lain, subsistem fitoremediasi rumput akar wangi dalam sistem LBB-AAP memiliki kemampuan penghilangan NH4+ dan NO3- sebesar 62% dan 36% serta penghilangan fosfat sebesar 49%.