Abstract:
Pada program seleksi untuk memilih individu-individu ternak yang mempunyai keunggulan genetik tinggi, maka nilai pemuliaan menjadi suatu keharusan untuk diketahui. Nilai pemuliaan merupakan faktor utama dalam mengevaluasi keunggulan individu dalam populasi ternak dimana pendugaan sedini mungkin sangat berguna dalam proses seleksi yang lebih efisien karena secara tidak langsung dapat memperpendek interval generasi dalam pemilihan bibit. Materi dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder produksi susu. 324 data produksi susu yang berasal dari 33 ekor pejantan dan 177 ekor betina yang terdiri dari 1-4 catatan. Pendugaan nilai heritabilitas berdasarkan korelasi saudara tiri sebapak sebesar 0,59±0,16 termasuk kategori tinggi. Pendugaan ripitabilitas terdiri dari 2 cara yaitu korelasi antar kelas 2 catatan sebesar 0,18±0,04 termasuk kategori rendah sedangkan korelasi dalam kelas 3 dan 4 catatan sebesar 0,89±0,03 termasuk kategori tinggi. Nilai pemuliaan 1 catatan nomor registrasi 1886-07 sebesar 1842,53 liter; Nilai pemuliaan 2 catatan nomor registrasi 0284-07 sebesar 2173,89 liter; nilai pemuliaan 3 catatan nomor registrasi 1874- 07ET sebesar 956,72 liter; nilai pemuliaan 4 catatan nomor registrasi 133 sebesar 27,16 liter; nilai pemuliaan pejantan nomor registrasi S-39782 sebesar 1304,94 liter. Model kecemderungan kuadratik dinilai cocok digunakan untuk analisis nilai pemuliaan dilihat dr komponen yang bernilai lebih kecil MAD sebesar 128,5 dan MSD sebesar 20064,7.