Abstract:
Kabupaten Jayapura merupakan daerah dengan variasi gedi (Abelmoschus manihot L. Medik) tinggi terutama pada Distrik Nimboran, Kemtuk Gresi, Nimbokran dan Kemtuk. Namun keragamannya menurun sehubungan dengan adanya peralihan lahan untuk non pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi morfologi tanaman daun gedi, kandungan nutrisi, serta teknik budidayanya. Penelitian dilakukan bulan April – September 2014 di Distrik Sentani dan Kemtuk Kabupaten Jayapura dan Lab. PAU Institut Pertanian Bogor (IPB). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan analisis laboratorium. Terdapat 5 kultivar tanaman gedi di Distrik Sentani yaitu Manggali I, Manggali II, Manggali III, Manggali IV dan Manggali V, dan 3 kultivar gedi di Distrik Kemtuk yaitu Wallu Suot Bom-bom, Nali Suot Dop Sram, dan Nali Suot Dop Sram Tega Bom-bom. Hasil analisis kandungan nutrisi daun gedi hampir relatif sama antar kultivar, baik yang diperoleh dari Distrik Sentani ataupun Kemtuk, dengan kisaran kadar air 77% - 81% BK, kadar abu 9,44 % - 10,66 % BK, dan lemak 1,81 % - 2,63 % BK. Kandungan protein daun gedi berkisar antara 19,02 % - 22 % BK lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa sayuran lainnya, demikian pula kadar mineral Fe, Ca, Mg, dan Mn. Teknik budidayanya masih tradisional dengan pola tanam campuran tanpa menggunakan jarak tanam, pemupukan dan aplikasi pestisida.