Abstract:
Kentang di Pegunungan Arfak secara fenotipik sangat bervariasi dan tersebar di beberapa daerah. Tersedianya keanekaragaman genetik kentang ini merupakan salah satu potensi yang dapat digunakan untuk menyeleksi kentang yang unggul. Tujuan dari pemetaan persebaran dan keanekaragaman tanaman kentang di Distrik Hink Kabupaten Pegunungan Arfak adalah untuk mengidentifikasi keanekaragaman kentang, pola persebaran, dan kearifan lokal di daerah tersebut. Penelitian dilaksanakan di 15 kampung di Distrik Hink, Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik wawancara dan pengamatan langsung di lahan petani dan analisis data dilakukan secara tabulasi. Total kultivar kentang yang ditanam oleh masyarakat di Distrik Hink adalah 21 kultivar, dengan karakteristik morfologi yang bervariasi. Masyarakat di Distrik Hink mengenal kentang dengan nama lokal adalah Sebey. Tanaman kentang yang memiliki nilai OCF (Overall Cultivar Frequency) tertinggi adalah Sebey Putih, S. Mbrey (merah), S. Loma (hitam), S. Netiyei, dan S. Nungoi, sedangkan kultivar yang memiliki OCF rendah adalah S. Minoya, S. Ngoya, S. Bekauw, S. Ndung, S. Hungai, dan S. Kbartib. Petani lebih menyukai menanam kultivar kentang yang dominan (nilai OCF tinggi), karena rasa umbinya lebih manis, mudah tumbuh, tahan hama dan penyakit, cepat panen dan kualitas tersebut sudah ditanam turun menurun. Warna umbi atau warna daging umbi, daerah asal dan orang yang membawa merupakan karakteristik yang menjadi penciri dalam pemberian nama lokal kentang oleh masyarakat di Distrik Hink Pegunungan Arfak.