Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas silase rumput raja (Pennisetum pur pureophoides) dengan penambahan bakteri asam laktat (BAL) epifit yang diperoleh dari ekstrak rum put terfermentasi (ERT) atau dikombinasi dengan tanin dari akasia. Percobaan disusun menggunakan
rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan meliputi: (A) rumput raja tanpa
aditif sebagai kontrol; (B) rumput raja + 3% ERT (v/b); (C) rumput raja + 3% ERT (v/b) + 10 ml ekstrak
akasia (50 g/100 ml); (D) rumput raja + 3% ERT (v/b) + 10 ml ekstrak akasia (50 g/75 ml); (E) rumput
raja + 3% ERT (v/b) + 10 ml ekstrak akasia (50 g/50 ml); (F) rumput raja + 3% ERT (v/b) + 10 ml ekstrak
akasia (50 g/25 ml). Sebanyak 250 g bahan silase diensilase di dalam silo botol berukuran 400 ml dan
disimpan pada suhu ruang (28 o
C) selama 30 hari. Variabel yang diukur adalah karakterisistik ERT,
karakteristik fermentasi, dan komposisi kimia silase. Data dianalisis menggunakan analisis varians
dan perbedaan antar perlakuan diuji menggunakan uji wilayah ganda Duncan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jumlah BAL pada ERT meningkat dari 0,8 × 107
cfu/ml menjadi 2,9 × 107
cfu/ml
setelah diinkubasi selama 2 hari. Konsentrasi asam laktat pada silase dengan penambahan ERT atau
dikombinasi dengan tanin akasia (B, C, D, E, dan F) lebih tinggi (P<0,01) dibanding silase A (kontrol).
Silase dengan penambahan ERT atau dikombinasi dengan tanin akasia (C, D, E, dan F) mempunyai
nilai pH yang lebih rendah dibandingkan silase A dan B. Konsentrasi N-NH3
menurun sejalan dengan
meningkatnya konsentrasi tanin akasia. Konsentrasi asam butirat lebih rendah pada silase B, C, D,
E, dan F dibanding silase A. Penambahan ERT yang dikombinasikan dengan tanin yang berasal dari
daun akasia meningkatkan kualitas silase rumput raja