Abstract:
Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain tingkat pendapatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi geografis, gender, dan kondisi lingkungan. Kemiskinan tidak hanya dipahami sebagai ketidak mampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakukan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani hidupnya secara bermartabat. Hak-hak dasar yang diakui secara umum meliputi terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam, dan lingkungan hidup, dan rasa aman dari perlakuan atau ancaman kekerasan. Program desa mandiri pangan diharapkan dapat menjadi salah satu solusi terhadap ketahan pangan masyarakat dan dapat mendorong pengentasan kemiskikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik rumah tangga miskin, faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Papua Barat, mengapa terjadi konsentrasi rumah tangga miskin yang tinggi, merumuskan strategi yang tepat dalam menanggulangi kemiskinan di Papua Barat.
Penelitian menggunakan metode Foster-Greer-Thorbecke untuk mengetahui indeks kemiskinan, sedangkan analisis data kualitatif menggunakan indepth interview dengan metode snowball sampling.
Tingkat pendidikan kepala rumah tangga miskin di Provinsi Papua Barat rata-rata hanya lulus SLTP atau tidak lulus SLTA. Tingkat kepemilikan aset sangat rendah sehingga mempengaruhi akses pasar. Aset kepemilikian lahan berkisar 0.18 – 0.339 ha berupa lahan tegalan/kering dan pekarangan 0.01 ha. Kepemilikan asset ternak rumah tangga miskin hanya memiliki 3 jenis ternak yaitu sapi 1-2 ekor, babi 1-2, ayam kampung 4-5 ekor.
Hingga saat ini belum tampak adanya capaian yang berarti dari program desa mandiri pangan. Hal ini karena program yang tidak berkesinambungan dan kurangnya pendampingan. Oleh karena itu strategi yang harus ditempuh adalah program untuk pembangunan masyarakat harus merupakan program yang berkesinambungan dan terstruktur serta dilakukan pendampingan.