DSpace Repository

Dampak Program Desa Mandiri Pangan Terhadap Ketahanan Pangan dan Kemiskinan di Provinsi Papua Barat

Show simple item record

dc.contributor.author Suparno, Antonius
dc.contributor.author Hadi, Supri
dc.contributor.author TaTa, Hypolitus
dc.contributor.author Mayangsari, Ellyanti
dc.date.accessioned 2019-07-30T03:48:51Z
dc.date.available 2019-07-30T03:48:51Z
dc.date.issued 2013-10-14
dc.identifier.uri http://repository.unipa.ac.id:8080/xmlui/handle/123456789/302
dc.description.abstract Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain tingkat pendapatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi geografis, gender, dan kondisi lingkungan. Kemiskinan tidak hanya dipahami sebagai ketidak mampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakukan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani hidupnya secara bermartabat. Hak-hak dasar yang diakui secara umum meliputi terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam, dan lingkungan hidup, dan rasa aman dari perlakuan atau ancaman kekerasan. Program desa mandiri pangan diharapkan dapat menjadi salah satu solusi terhadap ketahan pangan masyarakat dan dapat mendorong pengentasan kemiskikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik rumah tangga miskin, faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Papua Barat, mengapa terjadi konsentrasi rumah tangga miskin yang tinggi, merumuskan strategi yang tepat dalam menanggulangi kemiskinan di Papua Barat. Penelitian menggunakan metode Foster-Greer-Thorbecke untuk mengetahui indeks kemiskinan, sedangkan analisis data kualitatif menggunakan indepth interview dengan metode snowball sampling. Tingkat pendidikan kepala rumah tangga miskin di Provinsi Papua Barat rata-rata hanya lulus SLTP atau tidak lulus SLTA. Tingkat kepemilikan aset sangat rendah sehingga mempengaruhi akses pasar. Aset kepemilikian lahan berkisar 0.18 – 0.339 ha berupa lahan tegalan/kering dan pekarangan 0.01 ha. Kepemilikan asset ternak rumah tangga miskin hanya memiliki 3 jenis ternak yaitu sapi 1-2 ekor, babi 1-2, ayam kampung 4-5 ekor. Hingga saat ini belum tampak adanya capaian yang berarti dari program desa mandiri pangan. Hal ini karena program yang tidak berkesinambungan dan kurangnya pendampingan. Oleh karena itu strategi yang harus ditempuh adalah program untuk pembangunan masyarakat harus merupakan program yang berkesinambungan dan terstruktur serta dilakukan pendampingan. en_US
dc.publisher Reg.Perpustakaan Unipa Manokwari No.001/H42.3.1/PK/REG KT/13 en_US
dc.subject Desa Mandiri en_US
dc.subject Ketahanan Pangan en_US
dc.subject Kemiskinan en_US
dc.subject Program Desa en_US
dc.title Dampak Program Desa Mandiri Pangan Terhadap Ketahanan Pangan dan Kemiskinan di Provinsi Papua Barat en_US
dc.type Presentation en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

  • Fakultas Pertanian
    Berisi Laporan Penelitian dan Artikel Ilmiah Dosen Fakultas Pertanian

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account