Abstract:
Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat terdiri atas 4 pulau utama memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik darat maupun laut. Sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya pada sumberdaya pesisir dan laut dengan karakteristik sosial budaya tersendiri. Kekayaan sumberdaya alam di kepulauan ini berbanding terbalik dengan keberadaan masyarakat miskin, yang merupakan gambaran realitas dari kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat PPK. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat PPK di kabupaten Kepulauan Raja Ampat sebagai suatu profil realitas masyarakat PPK di Indonesia, yang memberikan arahan pengelolaan PPK. Penelitian dilakukan dalam bulan Nopember 2006 di 5 kampung pada 4 distrik yakni kampung Arefi, Yensawai, Fam, Yenbuba dan Yenbekwan. Hasil penelitian dalam bidang sosial ekonomi menggambarkan tingkat pendidikan yang terbatas. Pendidikan SD ditemukan pada semua kampung, namun SMP hanya terdapat di dua kampung. Dalam bidang kesehatan, jumlah Pustu/Polindes terdapat pada 4 kampung dengan jumlah tenaga medis mengikuti keberadaan sarana kesehatan yang ada. Sedangkan untuk aspek ekonomi, pasar tidak terdapat di semua kampung, kios terdapat di 4 kampung, dan dermaga dengan bahan kayu ada pada 4 kampung dan beton permanen pada 1 kampung. Pada aspek sosial budaya terjadi kulturisasi dan praktek pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut dengan praktek sasi. Arahan pengelolaan adalah peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, transportasi. Sasi sebagai model konservasi tradisional perlu diterapkan dalam pengelolaan sumberdaya PPK.