Abstract:
Model-model perhutanan sosialdalam pengelolaan hutan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh dinamika dan kondisi sosial ekonomi dan poliktik yang berkembang pada saat ini. Tujuan penelitian adalah mengetahui potensi pengembangan model perhutanan sosial di Papua Barat berdasarkan pengetahun lokal pemanfaatan tumbuha Buah hitam oleh etnis Wandamen. Model ini diharapkan mampu diaplikasikan sebagai dasar konsep pengelolaan hutan berkelanjuta di Papua Barat yang selama ini masih dalam tahapan rencana implementasi kebijakan. Data biofi sik habitat tumbuhan Buah hitam secara umum dikumpulkan menggunakan metode deskriptif dengan teknik observasi lapangan. Sementara wawancara menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data sistem pengetahuan dan pemanfaatan buah hitam. Hasil kajian menunjukan bahwa pengetahuan lokal pemanfaatan Buah hitam oleh etnis Wandamen merupakan wujud respon interaksi dalam memanfaatkan potensi SDH. Pola bentuk pemanfaatan Buah hitam dikategorikan sebagai sistem agroforest kompleks yang dimulai dari proses perubahan lingkungan dari tumbuhan liar dan kemudian secara intensif dibudidayakan oleh manusia di sekitar lingkungannya karena memiliki 3 (tiga) sifat keunggulan, yaitu: produktivitas, kesinambungan dan adoptabilitas. Komposisi habitat tumbuhan Buah hitam pada lokasi: hutan primer/alam, hutan sekunder dan kebun-pekarangan dapat dijadikan sebagai model dan aplikasi pengembangan perhutanan sosial di Papua Barat melalui wujud hutan rakyat campuran dengan sistem agroforestri.