Abstract:
Penelitian dilaksanakan di distrik Seremuk, Teminabuan, Wayer, Kais, Inanwatan dan Kokoda pesisir Sorong Selatan. Pengambilan data struktur dan komposisi mangrove dilakukan dengan metode tanpa plot (plotless method) pada 25 titik pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan mangrove pesisir Sorong Selatan dengan luasan 77534,758 ha, ditumbuhi 15 tumbuhan kelompok mangrove antara lain; Aegiseras corniculatum, Aegiseras floridum, Bruguiera gymnorhiza, Ceriops decandra, Ceriops tagal, Cerbera floribunda, Lumnitsera litorea, Nypa fruticans, Rhizopora mucronata, Rhizophora stylosa, Rhizophora apiculta, Schyphipora hydrophyliacea, Sonneratia alba, Xylocarpus molucensis, Xylocarpus granatum. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa spesies Rhizopora mucronata dan Bruguiera gymnorhiza merupakan spesies utama penyusun vegetasi mangrove yang terdapat pada lokasi penelitian. Jenis dominan pada tingkat semai adalah Rhizophora mucronata (INP 79,5116 %) dan terendah Cerbera floribunda, Rhizopora sp dan Nypa fruticans (INP 2,1391%). Tingkat belta di dominasioleh Rhizophora mucronata (INP117,4147 %) terendah pada Rhizophora apiculata dan Xylocarpus granatum (INP 2,5479%). Pada tingkat pohon dikuasai oleh Rhizopora mucronata (INP 92.630 %) dan terendah adalah Lumnitzera litoreal (INP 1.873 %). Sumberdaya mangrove ini memiliki sifat kealamiahan dan manfaat yang besar bagi masyarakat pesisir Sorong Selatan sehingga kebijakan pengelolaan berupa Peratuaran Daerah perlu dikeluarkan guna perlindungan kawasan ini bagi pembangunan masyarakat pesisir secara berkelanjutan.