Abstract:
Malaria masih merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat, terutama di daerah Papua dan Papua Barat. Pemeriksaan mikroskopik sediaan darah tebal dan tipis merupakan prosedur pemeriksaan standar yang selalu digunakan. Jumlah volume darah yang digunakan pada sediaan darah tipis lebih sedikit dibandingkan dengan sediaan darah tebal. Hal ini diduga ada potensi yang berbeda dalam menegakkan diagnosis malaria pada subjek yang diduga malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya potensi nilai diagnostik sediaan apusan darah tipis terhadap sediaan apusan darah tebal sebagai baku emas. Penelitian menggunakan desain cross sectional uji diagnostik dengan
subjek diambil secara konsekutif sampling dari pasien yang diduga malaria yang datang berobat ke RS Sele Be Solu. Pemeriksaan malaria dilakukan dengan cara pembuatan sediaan darah apusan darah tipis dan sediaan apusan darah tebal yang diperiksa secara mikroskopik. Perbandingan status positif dan negatif hasil pemeriksaan kedua prosedur dilakukan analisis untuk menilai besarnya nilai sensitivitas, spesifitas, nilai duga negatif dan nilai duga positif. Hasil Annalisa didapatkan nilai sensitivitas: 88% (CI 95% = 74%-100%), spesifitas: 99% (CI 95% = 96% -100%) , Nilai prediksi positif: 95% (CI 95% = 87% -100%), Nilai prediksi negatif : 96% (CI 95% = 92% -100%) Teknik pemeriksaan mikroskopik sediaan apusan darah tipis memiliki potensi diagnostik yang baik untuk menetapkan status malaria yang telah di tetapkan berdasarkan pemeriksaan mikroskopik pada sediaan apusan darah tebal yang digunakan sebagai baku emas (Gold Standard).
