Abstract:
Tingginya beban penyakit yang diakibatkan rokok dan bertambahnya angka kematian yang juga disebabkan oleh rokok, tidak lepas dari peningkatan konsumsi rokok itu sendiri. Pada tahun 2018, prevalensi merokok penduduk umur di atas 10 tahun dengan prevalensi nasional yaitu sebanyak 28,8%. Angka tersebut mengalami penurunan dimana pada tahun 2013 prevalensi nasional sebanyak 29,3%. Sedangkan Papua Barat tidak mengalami perubahan prevalensi merokok pada penduduk berusia diatas 10 tahun yaitu pada tahun 2013 dan 2018 sebesar 28,8%. Peningkatan jumlah perokok dari tahun ke tahun khususnya perokok remaja sangat memprihatinkan. Mengingat remaja merupakan generasi penerus bangsa yang tidak seharusnya melakukan perilaku merokok yang dapat berdampak bagi penurunan kualitas kesehatan generasi penerus bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang merokok dan perilaku merokok pada pelajar sekolah menengah atas. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional (potong lintang). Pengumpulan data dilakukan pada 131 pelajar SMA Negeri 4 Kabupaten Sorong pada Februari 2019. Analisis univariat menunjukan resonden paling banyak adalah wanita, usia 17 tahun dan kelas X (sepuluh) serta sebagian besar memiliki pengetahuan tentang rokok tinggi dan perilaku merokok baik. Analisis bivariate menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara tingkat pengetahuan tentang rokok terhadap perilaku merokok responden dengan p-value sebesar 0,033 (p-value <0,05). Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara tingkat pengetahuan tentang rokok terhadap perilaku merokok pelajar di SMA negeri 4 Kabupaten Sorong