Abstract:
Angka kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting derajat kesehatan masyarakat. AKI di Indonesia masih cukup tinggi dengan data AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, Papua Barat menjadi salah satu provinsi yang menyumbang peningkatan AKI sebesar 47% ,51% dan 60% dalam tiga tahun terakhir (2012-2014). Salah satu upaya penanggulangan tingginya AKI yaitu dengan Antenatal Care (ANC). Menurut laporan RISKESDAS tahun 2018 dengan proporsi rata-rata ANC nasional pada perempuan usia 10-54 tahun kurang dari 96,1%, dan Provinsi Papua Barat menduduki urutan terendah ketiga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keteraturan pemeriksaan ANC antara
puskesmas daerah urban dan puskesmas daerah rural di kabupaten Sorong. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan desain observasional analitik. Subyek penelitian berjumlah 88 ibu hamil masing-masing puskesmas daerah urban dan rural. Teknik pengambilan sampel adalah Consecutive sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner dan rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang berada di daerah urban lebih teratur dalam melakukan kunjungan ANC yaitu 68,2%, berbeda dengan responden di daerah rural yang hanya melakukan kunjungan ANC di PKM Klamono sebanyak 38,6%. Kunjungan ANC yang dilakukan ibu hamil berhubungan dengan faktor pengetahuan, sikap, sosioekonomi, dukungan keluarga dan perolehan informasi ANC. Sebagian besar ibu hamil yang berada di daerah urban lebih teratur dalam melakukan kunjungan ANC dibandingkan dengan ibu hamil di daerah rural Kabupaten Sorong. Terdapat faktor - faktor yang berhubungan dengan keteraturan pemeriksaan ANC seperti pengetahuan, sikap, pendidikan, pekerjaan dan dukungan keluarga.