Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penerimaan Pelayanan Kontrasepsi Pasca Persalinan di Kabupaten Sorong

Abstract

Indonesia memiliki jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan hasil RISKESDAS, terdapat 27,1% wanita pasca persalinan tidak menggunakan kontrasepsi. Data laporan kinerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2018 menyatakan bahwa penggunaan KBPP belum mencapai target yaitu 81,6% dari perserta KB baru. Di Kabupaten Sorong sendiri masih belum didapatkannya angka penggunaan KBPP. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Utami dan Masruroh tentang factor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi masih memiliki hasil yang berbeda. Di Kabupaten Sorong sendiri belum pernah ada yang melakukan penelitian tentang faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi pasca persalinan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan KBPP di Kabupaten Sorong. Penelitian dilakukan di Puskesmas Mariyat dan Puskesmas Mayamuk Kabupaten Sorong kepada 80 responden dengan desain cross sectional study menggunakan tehnik konsekutif sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan kuesioner. Tidak terdapat hubungan bermakna (dengan nilai p>0,05) antara pengetahuan, tingkat pendidikan, status ekonomi, persepsi biaya, paritas, usia, frekuensi ANC, dukungan keluarga, dan peran petugas kesehatan dengan penggunaan KBPP. Peningkatan penggunaan KBPP dapat dilakukan dengan cara meningkatkan informasi tentang KB dan kesadaran akan pentingnya penggunaan KB setelah melahirkan oleh tenaga kesehatan dan keluarga guna meningkatkan keberhasilan pelaksaan program KB tahun ini dan tahun berikutnya.