Abstract:
Malnutrisi merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia. Kondisi yang termasuk malnutrisi adalah kurang gizi, defisiensi atau kelebihan mikronutrien, berat badan lebih, obesitas, dan penyakit tidak menular yang berhubungan dengan diet. Kurang gizi terdiri dari berat badan kurang, pendek, dan kurus. Pada tahun 2017, didapatkan sebanyak 14,8% anak usia 5-12 tahun yang kurus dan 18,8% anak yang gemuk pada tahun 2013. Salah satu cara mencegah malnutrisi adalah memperbaiki pola makan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan pola makan anak sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan subyek 96 siswa kelas III sampai kelas IV yang dipilih dengan metode total sampling di SD Inpres 26 Kabupaten Sorong pada Februari dan September 2019. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner Food Frequency Questionaire yang telah dimodifikasi untuk mengukur pola makan dan pengukuran tinggi serta berat badan untuk mengukur status gizi pada kurva IMT/U CDC 2000. Data diolah menggunakan SPSS versi 20 dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Dari 96 responden didapatkan sebagian besar adalah perempuan (63,3%), berusia 9 tahun (27,1%), siswa kelas VI (30,2%), memiliki berat badan kurang (35,4%) serta berat badan lebih dan obesitas (7,3%), dan pola makan kurang baik (79,2%). Hubungan antara status gizi dan pola makan memiliki nilai p > 0,05 yang menunjukkan tidak terdapat hubungan antara status gizi anak sekolah dengan pola makan di SD Inpres 26 Kabupaten Sorong. Pemerintah diharapkan melakukan promosi dan edukasi gizi mengenai pola makan baik untuk siswa maupun ibunya karena pola makan siswa SD Inpres 26 Kabupaten Sorong masih kurang baik.