Abstract:
Indonesia memiliki jumlah perokok terbanyak di dunia. Papua Barat memiliki prevalensi merokok sebesar 28% dimana Sorong masuk ke dalam 5 besar wilayah dengan persentase perokok tertinggi.Merokok dapat menyebabkan masalah kesehatan dan kematian. Namun merokok masih menjadi salah satu gaya hidup di kalangan mahasiswa. Penelitian sebelumnya didapatkan adanya perbedaan perilaku merokok di antara fakultas kesehatan dan non-kesehatan dan belum terdapat penelitian terkait di Papua Barat khususnya di kampus Universitas Papua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat pengetahuan dan perilaku merokok pada mahasiswa kesehatan (Fakultas Kedokteran atau FK) dan fakultas non-kesehatan (Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan atau FTPP). Studi analitik ini menggunakan desain studi potong lintang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret 2019 dengan pengambilan sampel menggunakan total sampling dan instrument yang digunakan yaitu kuesioner tervalidasi dari GATS dan GYTS. Didapatkan 113 responden mahasiswa FK dan 72 responden mahasiswa FTPP.Hasil: Analisis univariate didapatkan tingkat pengetahuan merokok paling tinggi pada mahasiswa FK (83,2%) dibandingkan FTPP (54,2%). Perilaku merokok 1 batang setiap hari dalam 30 hari terakhir didapatkan terbanyak pada mahasiswa FTPP (29,8%) dibandingkan FK (7,1%). Analisis bivariat dengan uji chi-square didapatkan nilai p tingkat pengetahuan dengan asal fakultas 0,000 dan perilaku merokok dengan asal fakultas nilai p=0.000. Analisis tingkat pengetahuan dengan perilaku pada mahasiswa FTPP didapatkan nilai p=0,023 dan tingkat pengetahuan dengan perilaku pada mahasiswa FK didapatkan p=0,105. Terdapat perbandingan yang bermakna secara statistik pada tingkat pengetahuan dan perilaku dengan asal fakultas, dan juga hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pada mahasiswa FTPP. Namun tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pada mahasiswa FK.