Abstract:
Sanitasi merupakan upaya pencegahan kemungkinan tumbuh dan berkembang biaknya jasad renik pembusuk dan pathogen yang membahayakan manusia. Bakteri E. coli merupakan salah satu indikator pencemaran. Keberadaan bakteri E. coli pada bahan pangan berarti secara langsung maupun tidak langsung sudah terkontaminasi dengan feses manusia atau hewan berdarah panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan bakteri E. coli pada ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dan layang (Decapterus macarellus) serta mengetahui hubungan sanitasi lingkungan penjualan terhadap keberadaan bakteri E. coli pada ikan cakalang dan layang di Pasar ikan Sanggeng. Penelitian di lapangan dilaksanakan selama 1 bulan dari bulan Agustus – September 2017. Pengambilan sampel dilakukan di Pasar ikan Sanggeng, sedangkan analisa bakteri E.coli dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi MIPA UNIPA. Metode yang digunakan adalah deskriptif, untuk mengetahui keberadaan bakteri E. coli dengan teknik Most Probable Number (MPN), sedangkan observasi melalui pengamatan langsung dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat sanitasi pasar ikan Sanggeng masih sangat rendah, mengindikasikan bahwa pasar ikan Sanggeng belum layak dikategorikan sebagai pasar sehat berdasarkan Kemenkes 519/Menkes/SK/VI/2008. Sampel ikan dan obyek pengamatan ( meja jual, coolbox, air siraman) yang dianalisa kandungan bakteri E. coli menunjukkan kisaran >3 MPN/100g - >110 MPN/100g, berarti melebihi baku mutu SNI. E. coli pada sampel ikan cakalang dan layang sudah terkontaminasi sebelum ikan dibawa ke Pasar ikan sanggeng. Kondisi sanitasi pasar ikan yang buruk mempengaruhi jumlah bakteri E. coli
