Abstract:
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit tersering pada anak akibat virus atau bakteri. Data RISKESDAS 2018, Papua Barat urutan ke-3 untuk kasus ISPA di Indonesia. Anak menjadi kelompok yang rentan mendapat antibiotik tidak rasional, terutama di daerah kabupaten. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan timbulnya resistensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pasien dan profil antibiotic pada kasus ISPA anak di kota dan kabupaten Sorong. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di Puskesmas Remu (kota) dan Puskesmas Malawili (kabupaten). Pengambilan
sampel dengan cara consecutive sampling. Sampel penelitian menggunakan data sekunder dari pencatatan register kasus ISPA pada anak di bulan Februari, Mei, Agustus dengan total sampel 1667. Karakteristik responden ISPA di kota terbanyak pada usia kanak-kanak dan remaja, sedangkan di kabupaten yaitu balita. Jenis ISPA tidak spesifik merupakan kasus terbanyak dengan penggunaan antibiotik tersering, yaitu: amoksisilin, kotrimoksasol, sefadroksil dan siprofloksasin. Hubungan penggunaan antibiotic dan kategori umur dengan kejadian ISPA memiliki nilai p= 0,001, sedangkan untuk jenis kelamin memiliki nilai p= 0,072. Hubungan kategori umur dan jenis kelamin dengan penggunaan antibiotik memiliki nilai p= 0,021 (kategori umur) dan nilai p= 0,082 (jenis kelamin). Penggunan antibiotik untuk pengobatan ISPA pada anak lebih banyak di Puskesmas Malawili dibandingkan Puskesmas Remu dengan hasil statistik yang signifikan. Sehingga terdapat hubungan bermakna penggunaan antibiotik di Puskesmas kota dan kabupaten Sorong. Universitas Papua