Abstract:
Filariasis di Papua Barat menduduki peringkat ke-3 terbanyak di Indonesia, 12 dari 13 wilayah Papua Barat merupakan wilayah endemic filariasis. Program pencegahan kaki gajah dilakukan pemerintah dengan pemberian obat pencegahan masal yang dimulai dari tahun 2015 hingga 5 tahun berikutnya dimana pengetahuan juga mempengaruhinya. Belum terdapat penelitian sebelumnya di Papua Barat terkait POPM, sehingga pada penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku POPM serta faktor yang mempengaruhinya juga gambaran pelaksanaan POPM. Penelitian dilakukan di Distrik Maladum Mes, Kota Sorong kepada 89 responden dengan desain cross sectional study menggunakan walking random sampling. Instrument penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan kuesioner. Hasil yang didapatkan yaitu proporsi perilaku minum obat baik didapatkan tinggi dan tingkat pengetahuan rendah paling banyak didapatkan di masyarakat. Terdapat perbedaan proporsi, namun didapatkan hasil uji yang tidak bermakna antara tingkat pengetahuan dan perilaku (p>0,05). Namun demikian tingkat pengetahuan baik dapat meningkatkan proporsi perilaku minum obat baik. Tidak terdapat hubungan antara perilaku dan tingkat pengetahuan dengan
karakteristik responden kecuali jenis kelamin dan tingkat pengetahuan. Sumber informasi masyarakat paling banyak yaitu berasal dari puskesmas dan petugas kesehatan dengan informasi terbanyak yaitu manfaat minum obat pencegahan kaki gajah. Peningkatan pengetahuan filariasis dapat dilakukan dengan penyuluhan serial dan penyebaran informasi di media cetak yang diletakkan di tempat umum guna meningkatkan keberhasilan pelaksanaan POPM di tahun ini dan berikutnya.