Abstract:
Penyakit busuk lunak adalah penyakit setelah panen atau penyakit dalam materi yang tersimpan di ubijalar. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Rhizopus sp. Jaringan menjadi busuk lunak, lembut dan berair. Permukaan umbi yang terinfeksi berwarna coklat dan jika rusak akan mengeluarkan cairan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi ketahanan umbi beberapa kultivar ubijalar (Ipomea batatas L.) terhadap penyakit busuk lunak yang disebabkan oleh jamur Rhizopus sp. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari faktor umbi beberapa kultivar ubijalar dan pelukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa inkubasi kultivar Kulit ungu (1,3 – 4,3 hari) lebih cepat dibandingkan dengan kultivar Minyambauw (2,3 - 3 hari), kultivar Kuning telur (3,7 hari) dan kultivar Jawa (3,3 - 6 hari). Masa inkubasi umbi ubijalar yang dilukai lebih cepat (1,3 – 3,7 hari) dibandingkan dengan umbi ubijalar tidak dilukai (3 - 6 hari). Kultivar Minyambouw dan Kulit ungu termasuk rentan, kultivar Kuning telur agak tahan, sedangkan kultivar Jawa tahan terhadap penyakit busuk lunak. Intensitas penyakit pada kultivar umbi ubijalar yang dilukai (51,67%) lebih tinggi dibandingkan dengan umbi ubijalar tidak dilukai (39,67%). Rata-rata laju perkembangan penyakit busuk lunak pada kultivar Kulit ungu (19,96% /hari) lebih besar dari kultivar Minyambouw (19,03% /hari), Kuning telur (13,26% /hari) dan terendah adalah kultivar Jawa (11,96% /hari).