Abstract:
Wilayah pesisir Kota dan Kabupaten Jayapura yang berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik dengan pemanfaatan multifungsi merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana. Kerentanan wilayah pesisir dapat ditentukan dengan memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhinya, di antaranya adalah aspek geomorfologi (penggunaan lahan) dan elevasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan indeks kerentanan pesisir Kota dan Kabupaten Jayapura yang difokuskan pada aspek geomorfologi dan elevasi pesisir dalam meminimalkan dampak kerusakan pesisir. Wilayah kajian sepanjang 241,86 km, terletak di sepanjang wilayah pesisir Kota dan Kabupaten Jayapura. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan data geomorfologi dan elevasi pesisir, kemudian menentukan nilai indeks kerentanan pesisir yang dibagi menjadi lima kelas kategori kerentanan pesisir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sepanjang 145,88 km (61,18%) wilayah pesisir termasuk kategori tidak rentan, 33,14 km (13,90%) termasuk kategori kurang rentan, 29,03 km (12,17%) termasuk kategori sedang, 12,12 km (5,08%) termasuk kategori rentan, dan sisanya 18,29 km (7,67%) termasuk kategori sangat rentan. Wilayah pesisir Kota Jayapura memiliki tingkat kerentanan dalam kategori tidak rentan, sedang dan rentan, sedangkan wilayah pesisir Kabupaten Jayapura tergolong dalam kategori tidak rentan dan sedang. Wilayah pesisir yang paling rentan adalah wilayah pesisir Distrik Abepura, Distrik Jayapura Selatan, dan Distrik Muaratami, Kota Jayapura. Adapun wilayah pesisir dengan elevasi yang tinggi termasuk kategori tidak rentan.