Abstract:
Pemanfaatan bakteri Bacillus cereus sebagai pengendali hayati larva Anopheles merupakan salah satu solusi yang aman sehingga dapat digunakan secara lebih intensif dan menyelamatkan lingkungan hidup dari pencemaran. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menentukan nilai konsentrasi isolate Bacillus cereus yang dapat menyebabkan kematian 50% dan 95% yang dinyatakan dalam LC50 dan LC95 terhadap larva Anopheles instar III dengan uji hayati dan uji residu pada LC95 untuk mengetahui seberapa lama Bacillus cereus dapat hidup dalam larutan hingga terjadi penurunan jumlah kematian larva Anopheles mencapai 70% (waktu efektif isolate Bacillus cereus). Dalam percobaan uji hayati dilakukan menggunakan 6 variasi konsentrasi Bacillus cereus dengan 3 ulangan. Perbedaan jumlah kematian larva pada masing-masing konsentrasi yang bervariasi merupakan dasar untuk mencari nilai LC50 dan LC95. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis probit menggunakan soft ware IBM SPSS Statistics 23. Setelah data kematian 50% dianalisis dengan Probit maka didapatkan nilai LC50 adalah 27.926 ppm dan nilai LC95 adalah 57.432 ppm. Konsentrasi 57.432 ppm dilakukan uji residu dan berlangsung selama 14 hari, yang artinya isolat Bacillus cereus efektif sampai hari ke 14. Hasil uji hayati dan uji residu dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa isolat Bacillus cereus dapat berfungsi sebagai larvasida alternatif pada larva Anopheles.
