Abstract:
Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi optimum HCl yang digunakan untuk mengaktivasi arang kayu merbau, menentukan waktu kontak optimum karbon aktif kayu merbau dan menentukan kapasitas adsorpsi optimum karbon aktif kayu merbau dalam menurunkan kadar BOD5 dan COD limbah cair industri tahu tempe. Metode penelitian pengaktifan arang kayu merbau secara fisik dengan pemanasan pada suhu 700oC dan secara kimia dengan perendaman dalam HCl 1M, 2M dan 3M. Selanjutnya dilakukan variasi waktu kontak karbon aktif kayu merbau dengan limbah cair selama 30, 60, 90 dan 120 menit. Selanjutnya dilakukan variasi volume limbah cair sebesar 100 ml, 150 ml, 200 ml, 250 ml dan 300 ml. Hal ini dilakukan untuk menentukan kapasitas adsorpsi karbon aktif kayu merbau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum adsorpsi limbah organik industri tahu tempe adalah sebagai berikut : konsentrasi HCl 3M, waktu kontak 30 menit, volume limbah cair 250 ml per 0,5 gram karbon aktif. Pada kondisi tersebut diperoleh kapasitas adsorpsi optimum karbon aktif kayu merbau dalam menurunkan kadar BOD5 dan COD limbah organik industri tahu tempe Rizky masing-masing adalah 60.600 mg/g dan 12.500 mg/g. Pada kondisi volume limbah cair 100 ml per 0,5 gram, kapasitas adsorpsi optimum karbon aktif kayu merbau dalam menurunkan kadar BOD5 dan COD limbah organik industri tahu tempe Sukamaju masing-masing adalah 82.400 mg/g dan 164.200 mg/g.