Abstract:
Kabupaten Pegunungan Arfak Merupakan salah satu kabupaten pemekaran di Provinsi Papua
Barat dengan potensi wilayah yang eksotis dan berpotensi besar untuk pengembangan
ekowisata alam dan pertanian organik. Namun di balik potensi yang ada, di daerah ini
merupakan wilayah dengan tingkat pendidikan yang rendah. Masyarakat Hatam dan Sough
pada umumnya tidak bisa menulis dan membaca. Menurut data, 3.477 orang di wilayah ini
merupakan penduduk buta aksara dan tertinggi di Provinsi Papua Barat. Kampung Anggra di
Distrik Minyambouw merupakan satu kampung yang dijadikan sampel melalui program KKNPPM Pemberantasan Buta Aksara Provinsi Papua Barat 2019. Kampung ini merupakan salah
satu kampung tertinggal dan terkebelakang dari berbagai aspek diantaranya pendidikan,
ekonomi dan SDM baik masyarakat maupun aparat kampung dalam membangun kampung
untuk lebih berkembang, hal inilah kemungkinan yang menjadi alasan dilakukan kegiatan
KKN-PPM dalam melakukan pendampingan pengajaran baca tulis untuk pemberantasan buta
aksara serta pelatihan pengelolahan keuangan dan pertanian. Melalui kegiatan ini diharapkan
terjadi pelaksanaan pengajaran membaca dan menulis untuk pemberantasan buta aksara,
sehingga terjadi penurunan Buta Aksara khususnya di Kabupaten Pegunungan Arfak. Secara
umum seluruh program bisa terserap berkat dukungan dari pemerintah daerah khususnya
mitra kegiatan ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat, aparat kampung
dan masyarakat di lokasi sasaran KKN. Kendala yang masih ditemui adalah masih rendahnya
partisipasi masyarakat di beberapa kegiatan, serta masih rendahnya kemandirian pada
kelompok sasaran. Harapan kedepan untuk dijadikan model, maka pendampingan program
yang sudah terbentuk harus dilanjutkan melalui kegiatan KKN berikutnya.