Abstract:
Sebuah pertanyaan sulung bagi kita semua: “kecerdasan manusia menggunakan ruang atau sebuah situasi krisis?”. Jika manusia cerdas maka tugas-tugas sederhana yang diorganisasi oleh saraf pusat otak kita mestinya tidak menggagalkan tujuan penciptaan manusia di bumi ini yakni melestarikan alam ciptaan Sang Ilahi. Turun temurun, sejak dahulu kala manusia telah diperhadapkan dengan situasi kritis. Kehidupan dan kematian manusia awalnya ditentukan oleh kemampuan ruang mereka, seperti membuat perlindungan dengan cepat atau membuat tombak dari gigi dan tulang hewan, membaca tanda-tanda alam (ruang) dan membuat prediksi badai, hujan, banjir, hingga waktu yang tepat memulai menanam. Meski demikian, kini hampir semua orang melakukan kemampuan ruang untuk melakukan tugas-tugas sederhana seperti: mencuci piring, membersihkan rumput di halaman, meratakan jalan, menampung dan membakar sampah, menampung air, bahkan menandai habitat bermain burung. Ini semua adalah tugas-tugas sederhana yang sebenarnya membutuhkan banyak kemampuan otak.