Abstract:
Akway (Drimys piperita Hook f.) adalah tumbuhan berkayu, berdaun hijau aromatik, digunakan oleh
Suku Sougb yang bermukim di desa Sururey Distrik Manokwari, untuk mengobati malaria dan meningkatkan
vitalitas tubuh. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat D. piperita memiliki aktivitas anti bakteri yang lebih kuat dari ekstrak etanol dan heksan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas anti bakteri ekstrak etil asetat kulit kayu akway pada beberapa tingkat konsentrasi, konsentrasi hambat tumbuh minimum (KHTM) dan pengaruh KHTM terhadap pertumbuhan bakteri dalam kaldu daging sapi selama penyimpanan. Hasil menunjukkan bahwa aktivitas anti bakteri ekstrak meningkat dengan meningkatnya konsentrasi. KHTM ekstrak terhadap bakteri uji sebesar 0,25%-0,55%. Konsentrasi ekstrak sebesar 0,5 KHTM (0,25%) dapat menghambat pertumbuhan bakteri dalam kaldu daging sapi sampai 20 hari penyimpanan pada suhu ruang sedangkan pada penyimpanan pada refrigerator tidak terjadi pertumbuhan bakteri sampai 48 hari penyimpanan. Di sisi lain, kaldu daging sapi tanpa penambahan ekstrak pada penyimpanan 12 jam terjadi pertumbuhan bakteri sebesar 4,56 cfu/mL sedangkan kaldu yang disimpan pada refrigeratorpertumbuhan bakteri sebesar 2,78 cfu/mL terjadi setelah penyimpanan selama 24 hari