Abstract:
Tumbuhan Mangrove memegang peranan penting di Papua, baik sebagai penunjang kesehatan ekosistem maupun lingkungan hidup masyarakat sekitar. Hingga saat ini, informasi tentang pemanfaatan mangrove di Papua sangat terbatas. Beberapa jenis buah mangrove di Papua diketahui mengandung karbohidrat dan selulosa yang dapat diproduksi sebagai bahan pangan dan bioetanol. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian produksi bioetanol dari buah mangrove dengan metode Dry Grinding dan Wet Grinding. Jenis mangrove yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rhizophora mucronata Lmk., Rhizophora stylosa Griff., dan Bruguiera gymnorrizha. Parameter yang ditentukan dalam penelitian ini adalah kandungan bioetanol, bentuk dan ukuran buah mangrove. Bentuk dari buah mangrove adalah silindris, dengan massa rata-rata berturut-turut berdasarkan jenis sebesar 180,0 g, 40,39 g dan 37,62 g. Panjang rata-rata buah berturut-turut sebesar 72,33 cm, 41,00 cm dan 23,33 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode produksi bioetanol terbaik dari buah mangrove adalah metode Dry Grinding, yang menghasilkan rata-rata kandungan bioetanol dari ketiga jenis mangrove sebesar 6% v/m. Berdasarkan jenis mangrove, Rhizophora stylosa Griff menghasilkan kandungan bioetanol tertinggi sebesar 9,26% v/m dengan metode Dry Grinding dan 7,14% v/m dengan metode Wet Grinding.