Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap rencana pembangunan atraksi ekowisata selam kapal tenggelam (Wrek dive) di Pulau Batbitim, Distrik Misool Selatan , Kabupaten Raja Ampat. Pengambilan data biofisik dilakukan pada tanggal 21 sampai 23 Januari 2022 di pulau Batbitim, sedangkan pengambilan data sosial budaya dilakukan pada tanggal 20 sampai 26 Januari 2022 di Sorong, kampung Gamta, kampung Dabatan, kampung Yellu dan Waisai. Pengambilan sampling sebanyak 5% berdasarkan metode purposive yakni ditentukan dengan sengaja pada masyarakat Kampung kampung Yellu, Dabatan, Harapan Jaya, dan Gamta yaitu tiga kampung yang berdekatan dengan areal peneggelaman kapal Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 107 orang, terdiri dari : a0. 47 orang anggota masyarakat lokal, b). 15 orang pejabat pemerintahan, c). 15 orang tokoh adat (masyarakat adat), d). 13 orang pengusaha pariwisata dan 12 orang pramuwisata, dan e). 2 staf organisasi konservasi di Misool. Data hasil wawancara dari narasumber diolah ke dalam bentuk uraian-deskriptif terperinci, juga dilakukan analisis data kualitatif. Disimpulkan bahwa persepsi dari masyarakat lokal adalah persepsi yang positif terhadap rencana peneggelaman kapal sebagai atraksi ekowisata. Mayoritas masyarakat menyatakan tidak keberatan apabila di Pulau Batbitim, Distrik Misool Selatan yaitu wilayah consensus PT. MER dibangun dan dikembangkan spot selam , namun mensyaratkan bahwa pembangunan dan pengembangannya harus mengacu pada konsep pariwisata yang memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan, potensi ekologis, melibatkan masyarakat lokal, serta mempertahankan nilai- nilai budaya yang ada di masyarakat setempat